BuruSergap86.com -- Riau/PekanBaru,Sungguh Luar Biasa Jalinan Persatuan dan Kesatuan Suku serta Adat Istiadat dalam Pelestarian budaya dengan Pernikahan antar suku beraneka ragam terus menerus perkembangan Tali Silahturahmi persaudaraan yang masih Kental di Negara Indonesia,Penulis mengulas Artikel Kisah Nyata nya,Mengupas tuntas investigasi lapangan Tim Media Cyber Nasional Online Group Pasca bertepatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945-17 Agustus 2025, Dirgahayu,"HUT-RI yang Ke-80", Indonesia Kedaulatan Rakyat INDONESIA pada hari Minggu(17/08/2025)
Ini kutipan dari berbagai narasumber Beberapa Kelompok Masyarakat atau Suku Bangsa Yang berketurunan percampuran Darah Suku Minang kabau dengan Entis suku lain dalam pernikahan di Indonesia yang keberagaman budaya dan Adat Istiadat bercampur menjadi kekuatan besar tetap menjaga kelestarian Leluhur nya,ini penjelasan singkat nyaTim Media Cyber Nasional Online Group, mengulas Asal usul beragam Campuran adat suku menyatu padu.
1. Orang Pesisir/Urang Pasisi(Toba - Minangkabau).
Masih memakai bahasa Minangkabau Dialek pesisir yang mereka sebut Baiko dan masih menyandang marga suku Toba seperti Hutabarat, Simatupang, Tanjung dll dan berbudaya campuran Minangkabau - Toba dan Mandailing .
2. Orang Aneuk Jamee(Aceh - Minangkabau)
Aneuk Jame dari bahasa Aceh, artinya anak tamu (pendatang). Asal usulnya dari keturunan Minangkabau (terutama dari Pariaman dan Pesisir Selatan, Sumbar) yang bermigrasi ke pesisir barat dan selatan Aceh.
Wilayah sebaran Anuek Jame di Aceh Selatan,Aceh Barat Daya, Aceh Barat,sebagian Simeulue.
Bahasa yg digunakan Aneuk Jame adalah turunan dialek Minangkabau dialek pesisir (Pariaman/Pesisir Selatan) bercampur kosakata Aceh. Bahasa Minangkabau dialej Aneuk jamee ini disebut juga sebagai Bahasa Baiko.
Budaya Aneuk Jamee adalah perpaduan adat Minang (matrilineal) dan adat Aceh (patrilineal),seni dan kuliner campuran.
3. Melayu Batubara(Minangkabau - Simalungun)
Keturunan dari pernikahan Datuk Belambangan dari Payakumbuh dengan putri dari kerajaan di Simalungun yang bernama Boru Damanik
4. Melayu Asahan/Batak Toba Dalle.
Percampuran (Toba - Simalungun - Mandailing - Minangkabau) tidak semuanya yang paling banyak keturunan Toba karena orang Asahan masih menyandang marga dari suku Toba seperti Sitorus Pane,Simargolang,Panjaitan dll walaupun sudah menjadi Melayu
5. Orang Sakai(Minangkabau - campuran kaum ras veddoid dari Asia selatan)
Asal-usul Suku Sakai diyakini sebagai keturunan dari kelompok Minangkabau yang merantau ke hulu Sungai Siak,dan Mandau sejak masa awal Kerajaan Minangkabau/Pagaruyung. Dalam sejarah lisan mereka, nenek moyang Sakai datang dari dataran tinggi Minangkabau (sekitar Lima Puluh Kota dan Tanah Datar) lalu menetap di pedalaman Provinsi Riau. Bahasa Sakai mengandung banyak kosakata Minangkabau lama,dan sistem kekerabatan mereka pada dasarnya masih matrilineal seperti Minangkabau, walau adatnya kini lebih sederhana.
7. Melayu Jambi(Utsmaniyah) Datuk Paduko Berhalo - (Minangkabau) Putri selaras pinang masak-Palembang
Tapi tidak ke semua tetapi sebagian orang Melayu Jambi Keturunan Minangkabau
8. Orang Muko Muko(Minangkabau)
Wilayah Mukomuko secara geografis berada di pesisir barat Sumatera, berbatasan langsung dengan Pesisir Selatan(Sumatera Barat).
Sejak masa kerajaan-kerajaan pesisir Minangkabau (termasuk pengaruh Kesultanan Inderapura), wilayah ini menjadi daerah rantau Minangkabau di pantai barat.
Masyarakatnya masih mempertahankan sistem kekerabatan matrilineal,bahasa Minangkabau dialek pesisir selatan, dan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah sama seperti daerah Minangkabau lainnya.
Dalam tradisi adat Minangkabau, Mukomuko masuk dalam wilayah rantau pesisir barat (sering dikaitkan dengan rantau Pesisir Nan Salingka Samudra).
Bahasa,Logat dan kosakata masyarakat Mukomuko sangat dekat dengan Minangkabau Pesisir Selatan. Sistem suku (par- sukuan seperti Caniago,Piliang, dsb.) identik dengan Minangkabau. Banyak nagari di Mukomuko didirikan oleh perantau dari Pesisir Selatan dan Solok. Hubungan kekerabatan dengan Minangkabau di Sumbar tetap terpelihara hingga kini. Walaupun kini secara administratif masuk Provinsi Bengkulu, Mukomuko secara etnis, bahasa, adat,dan sejarah adalah bagian dari rumpun Minangkabau rantau pesisir barat.
9. Orang Talang Mamak(Pelarian Minangkabau ke Indragiri)
Talang Mamak berasal dari keturunan Minangkabau yang menetap di pedalaman Indragiri Hulu, Riau. Mereka diyakini sebagai kelompok Minangkabau Tua (proto-Melayu) yang bermigrasi ke wilayah itu sejak berabad-abad lalu,lalu mengembangkan adat dan bahasa yang bercampur dengan unsur lokal. Meskipun hidup lebih terisolasi dan menjaga tradisi leluhur,hubungan kekerabatan dan sejarahnya tetap terhubung dengan Minangkabau di Sumatera Barat.
10. Orang Pekal(Minangkabau - Rejang)
Suku Pekal berasal dari percampuran Minangkabau pesisir dan Rejang pedalaman.
Minangkabau→datang dari Pariaman, Indrapura Pesisir Selatan, dan Mukomuko sejak abad ke-16–18,membawa bahasa dan adat matrilineal.
Rejang→berasal dari pedalaman Bengkulu; membawa bahasa Rejang dan sistem marga patrilineal.
Perkawinan antar-suku di pesisir barat laut Bengkulu melahirkan komunitas Pekal,dengan bahasa campuran Rejang–Minangkabau dan adat unik perpaduan matrilineal dan patrilineal.
11. Orang Penghulu(Minangkabau - Jambi)
Suku Penghulu adalah salah satu suku asli Jambi yang diperkirakan berasal dari Minangkabau dan mendiami wilayah Kabupaten Sarolangun,Merangin,Bungo,dan Tebo.Mereka diyakini masuk ke Jambi pada abad ke-15.
12. Orang Semende(Minangkabau - Palembang)
Suku Semende diperkirakan berasal dari migrasi masyarakat Minangkabau ke daerah pedalaman Sumatera Selatan.Hal ini tercermin dalam sistem adat dan budaya yang mirip,seperti sistem "tunggu tubang",yang serupa dengan sistem pewarisan harta secara matrilineal di Minangkabau.
Sedangkan mayoritas Suku bahasa Semende atau dalam bahasa Minangkabau nya Sumando, Mayoritas masyarakat Semende beragama Islam, dan nilai-nilai agama sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Nenek moyang suku Semende dipercaya berasal dari perpaduan beberapa suku bangsa,terutama Pasemah, Minangkabau,Banten, Jawa,Melayu,dan Bengkulu. Pusat kebudayaan Semende berada di Kabupaten Muara Enim,tepatnya di daerah Semende Darat,dan cerita tentang asal-usul mereka tidak bisa dipisahkan dari daerah tersebut.
13. Skla Brak(Minangkabau - Bangsa Tumi(India).
Kerajaan Sekala Brak, yang dipercaya sebagai salah satu cikal bakal orang Lampung,memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Pagaruyung dari Minangkabau. Pada abad ke-16, Kerajaan Pagaruyung, yang telah memeluk agama Islam,menyerang dan menaklukkan Sekala Brak yang saat itu masih beragama Hindu. Akibat serangan ini, Sekala Brak runtuh dan Suku Tumi, yang merupakan penduduk asli Sekala Brak, tercerai-berai. Kerajaan Skla Brak kemudian diambil alih oleh Minangkabau, yaitu 4 umpu kepaksian.
Dikutip dari NaraSumber Cc: #sumatra #aceh #melayu #Indonesia #aneukjame.
adat istiadat Sejarah Singkat mencatat Suku Minang Kabau,Suku Melayu Riau,Suku Jambi dan Suku Aceh Saling Berhubungan Erat Tali Silahturahmi yang masih Ketal dengan cara melestarikan budaya dan Adat Istiadat di khatulistiwa Indonesia beragam bahasa namun tetap terkait Serumpun tetap Satu Nusa,Satu Bangsa dan Satu Bahasa Persatuan INDONESIA.
Liputan:*Tim Redaksi Media-C45T*