BuruSergap86.com -- Jakarta,Acara bertajuk Penyampaian informasi amanah gunakan Jabatan atau kekuasaan",the King Of Super Power",demi kepentingan Seluruh Rakyat Indonesia,karena jika salah gunakan wewenang jabatan tentunya akan segera berbalik arah hancur dan keruntuhan peradaban bisa diawali dari tindakan pemimpin yang anti-kritik,menempatkan dirinya di atas hukum,serta mengendalikan institusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Hal ini juga di sampaikan oleh mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia,Susilo Bambang Yudhoyono(SBY),mengingatkan bahwa sejarah telah membuktikan bagaimana negara dan peradaban besar bisa runtuh akibat kesewenang-wenangan penguasa. Peringatan tersebut disampaikan SBY dalam acara “The World Disorder and The Future of Our Civilization” yang digelar di Jakarta Selatan,Rabu (30/7/2025) kemarin.
“Negara yang kuat pun bisa jatuh lantaran para pemimpinnya meletakkan diri di atas pranata hukum,di atas sistem yang adil, dan di atas kesetiaan sejati terhadap negara dan rakyatnya,” tegas SBY di hadapan peserta forum.
Dalam pidato bernada peringatan itu, SBY menyebut bahwa kekuasaan yang tidak terkendali dapat menjadi sumber kehancuran. Ia mengutip contoh dari sejarah Eropa seperti Raja Louis XIV dan Louis XVI,yang menjalankan kekuasaan absolut dan mengabaikan suara rakyat, hingga akhirnya memicu revolusi dan keruntuhan monarki.SBY juga mengingatkan bahwa kekuasaan yang mutlak dapat melahirkan kezaliman. Ia mengutip pernyataan Lord Acton yang terkenal:“Power tends to corrupt,and absolute power corrupts absolutely.”
Menurut SBY,gejala-gejala keruntuhan peradaban bisa diawali dari tindakan pemimpin yang anti-kritik,menempatkan dirinya di atas hukum,serta mengendalikan institusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
“Pemimpin yang tak bisa dikritik, merasa tak bisa disentuh hukum, dan menjadikan negara sebagai milik sendiri,akan menggiring bangsa pada jalan kehancuran,” tambahnya.
Acara tersebut dihadiri kalangan akademisi,mahasiswa,tokoh masyarakat,serta beberapa mantan pejabat negara.Forum ini membahas tantangan global dan pentingnya menjaga demokrasi serta supremasi hukum di tengah dinamika politik dunia.
SBY mengakhiri pidatonya dengan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk tetap menjaga nilai-nilai demokrasi,hukum,dan keadilan sosial agar bangsa Indonesia tidak mengulangi kesalahan sejarah yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia,terang Sby.
Liputan:*Tim Redaksi Media-C45T*