Jakarta — BuruSergap86.com, Sejumlah Aktivis 98 dan Aliansi kembali Bangkit Bersama korban Perempuan berImbas tragedi Mai 98 Pemerkosaan terhadap para Korban Perempuan kian terlupakan akibat ulahnya Fadli Zon mengumbar Cerita Fiksi tak beralasan yang memahami tragedi Mai 98 tersebut.
Kebangkitan Tragedi Mai 98 bakal terulang lagi bakal berdampak buruk di pemerintahan Prabowo Subianto,hanya gegara ulah ucapan Fadli Zon membuat gaduh pada cerita Fiksi Rekayasa memanipulasi Data kebenaran tragedi Mai 98 Silam ke Seluruh Rakyat Indonesia. Kini Sejumlah Masyarakat mulai bergeming dari seluruh penjuru Katulistiwa Seantero.
Kini Suasana Pertemuan Forum yang penuh semangat juang Aktivis Mai 98 tergugah dan membakar Kenangan masa lalu mai 98 bangkit kembali akan bergerak maju bersama Aliansi perempuan korban keDzholiman Pasca tragedi Mai 98 tersebut dan menyuarakan kebenaran telah menyelimuti sebuah ruang pertemuan terbuka Forum keprihatinan masa lalu mencekam di mai 98 Silam yang tak terlupakan jelas bangkit kembali,hal ini dalam Pertemuan Forum Aktivis Mai 98,Aliansi,Para korban Perempuan perkosaan,Lembaga bahkan Jurnalis tergabung menyuarakan kembali di Jakarta pada hari,Rabi(18 Juni 2025) kemarin.
Sekarang,Seluruh Aktivis 98 akan berjuang kembali bersama-sama Aliansi perempuan korban perkosaan Mai 98 bersama masyarakat Indonesia,persisnya yang telah digelar oleh sejumlah aktivis, akademisi, dan korban pelanggaran HAM masa lalu. Mereka bersatu dalam satu suara: menolak penghapusan sejarah kelam bangsa,khususnya tragedi kemanusiaan Mei 1998, yang kini terancam dikaburkan oleh narasi Sejumlah Oknum Antek-antek penguasa Bejad kala itu.
",Aktivis Mai 98 Bangkit Kembali Menyuarakan aspirasi Kebenaran korban Pembunuhan Berencana dan pemerkosaan perempuan korban terSadis dari Penderitaan itu di Tragedi Mai 98 Silam",menjadi Sorotan tajam Publik dan masyarakat Indonesia dengan Alasan bahwa Fadli Zon berupaya untuk mencekal dan telah berencana mengubur Tragedi Mai 98 atas Peristiwa itu dengan cara mengupas narasi agar dapat di lupakan Terkubur di masa lalu kelam itu.
Dengan penuh keyakinan dan amarah yang terpendam,para tokoh lintas generasi menyampaikan kesaksian dan kecaman terhadap pernyataan Menteri Kebudayaan yang menyebut tragedi pemerkosaan massal pada 1998 sebagai "hanya rumor." Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap sejarah dan luka kolektif bangsa menjadi Duka mendalam Korban Pemerkosaan serta Pembunuhan Berencana oknum Aparat atas peristiwa Silam.
“Sejarah bukan asumsi, bukan karangan bebas. Ini soal fakta, soal darah dan air mata rakyat. Dan fakta itu tidak bisa dihapus hanya karena kepentingan politik,”tegas salah satu aktivis 98,yang hadir bersama sejumlah rekan seperjuangan dari UI, UNJ, Yogyakarta,hingga Palembang akan menyatukan kekuatan besar melawan.
Dalam forum itu,nama-nama besar Aktivis Mai 98 telah terorganisir berkomunikasi Secara Inten's Akan terjun ke lapangan akan turut serta bersuara menyatukan kekuatan Besar dari mulai Sabang hingga Merauke Bakal Turun Segera ke Jakarta,dalam rangka Rapat Forum kembali akan di lakukan lagi, Sebelum nya sudah banyak mengikuti forum Zoom Meeting sudah di bahas berulang kali,
Tinggal Hitungan Waktu saja, dalam Pergerakan nya, Sementara ini masih Nama perwakilan sementara baru muncul dalam Forum Tatap muka Seperti —Bung Pandai,Bung Octav,Bung Hengky, dan Ibu Alex,yang lain bakal menyusul menerima instruksi dan informasi selanjutnya,
Di dalam Pertemuan Rapat Forum telah menegaskan bahwa peristiwa 1998 bukan hanya soal kerusuhan,tapi tragedi sistematis yang melibatkan kekerasan, pemerkosaan,dan penghilangan nyawa manusia secara paksa.
Sesuai laporan resmi Data kebenaran sebelum nya,dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) telah mengungkap banyak bukti valid, Sejumlah Kesaksian Para Korban Perempuan termasuk keterlibatan Para oknum-oknum aparat negara telah tercatat Rapi bakal di ungkapkan kembali' dalam Unjuk rasa demo berkelanjutan sesuai rencana forum pertemuan.Namun hingga kini,para pelaku belum juga ada yang tersentuh hukum sama sekali.
Saat ini,Yang lebih Sangat memprihatinkan,menurut para Pengakuan narasumber korban nya,adalah upaya sistematis pemerintah merevisi sejarah nasional tanpa keterlibatan para sejarawan,akademisi, apalagi korban.
Sejumlah Para Penulisan ulang sejarah dilakukan secara tertutup,Sepihak,dan sarat kepentingan politis,seperti dugaan upaya menjadikan upaya penekanan,Intimidasi dan Kriminilisasi Era Orde lama Soeharto sebagai Pengakuan sebagai pahlawan nasional.
Tentunya hanya Tuhan yang maha Esa,(Allah Swt)Niscaya mengetahui Kebenaran terungkap sesungguhnya tragedi Mai 98 Silam,Apakah Rakyat Indonesia harus Diam terpaku akibat adanya kepentingan oknum Semata,maka dari itu permintaan hanya Simpel Jangan coba mengubur Sejarah Singkat Tragedi Mai 98 Silam tersebut.
“Kita melihat desain besar,sejarah diluruskan sesuai versi penguasa,luka masa Silam akan terkubur sampai harus dilupakan tragedi 98,Kini pelaku dilindungi,korban dikubur dalam senyap.Ini kejahatan baru atas sejarah masa lalu,” ucap seorang akademisi yang turut hadir di Forum ini.
Aliansi ini bersama Aktivis Mai 98 BerJanji Akan Bangkit bersatu kembali menguak misteri tabir Kebenaran sesungguhnya Akan segera di ungkapkan.
Dengan cara menegaskan tuntutan mereka kepada Presiden Prabowo Subianto untuk bertindak tegas Segera: Agar mencopot Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang dinilai telah mencemarkan martabat korban dan mempermainkan luka bangsa di Tragedi Mai 98 Silam.
Jika tidak,Terpenuhi tuntutan tersebut,Kami sebagai Rakyat Indonesia akan bergerak cepat melakukan upaya Aksi Demonstrasi Penuntutan agar di Usut tuntas peristiwa Mai 98 Silam,"mereka khawatir negara ini sedang mengarah pada pengulangan tragedi masa lalu yang dibungkus narasi pembiaran terkubur luka lama",Secara Garis besar nya bisa jadi ada rekonsiliasi palsu.”
Forum ini bukan hanya bentuk perlawanan,tetapi juga pengingat kekejaman di masa tragedi Mai 98 Silam mencederai Rakyat Indonesia,akibat keras nya, Selain Intimidasi dan Kriminilisasi di dukung perbuatan Sangat Keji dalam Aksi para oknum itu melakukan Pembunuhan Masal,penyiksaan dan Pemerkosaan perempuan kerap terjadi pasca Mai 98.
Mari kita Saling mengingatkan Aksi Brutal nya Para oknum itu di tragedi Mai 98,bahwa bangsa yang besar bukanlah bangsa yang melupakan sejarah,apalagi sejarah yang berdarah.Mereka berjanji akan terus bergerak,menggandeng media, publik,dan jaringan korban di seluruh Indonesia untuk melawan segala bentuk penghapusan sejarah demi kebenaran dan keadilan.
Kesemuanya itu kembali apakah Presiden RI Ke-8 Prabowo Subianto bersama Rakyat Indonesia ataukah memihak kepada oknum tersebut termasuk membela Menteri nya yang coba membuat propaganda dengan Tehnik nya menyiasati kerusakan pada kabinet Merah Putih yang di pimpin presiden RI Prabowo Subianto tersebut.
Liputan:*Tim Redaksi Media-C45T*.