RIAU/Bengkalis -- BuruSergap86.com,LSM Petir melaporkan Proyek Turap di duga tak Selesai dan di abaikan pihak Kontraktor Proyek,Salah satu Koordinator Wilayah Organisasi Masyarakat Pemuda Tri Karya (Petir) Arianto, telah melaporkan dugaan korupsi proyek Turap Sungai Penampar, di desa Deluk Kecamatan Bantan langsung ke kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis. Menurut Arianto dalam melaporkan dugaan korupsi proyek tersebut di latar belakangi pekerjaan proyek itu kegiatan PUPR Bengkalis,uraian nya ,pada hari Rabu,12 Februari 2025 siang kemarin.pada awak media Online ini, Laporan Arianto diterima oleh Risa Oktalina staf pelayanan terpadu satu pintu di kantor Kejari Bengkalis, Jum'at (14/02/25).
Sebelumnya tim Media online sempat terbit dalam rilis berita terupdate yang telah di Terbitkan sebagai konsumsi PUBLIK terkait dugaan proyek pembangunan turap berlokasi Sungai Penampar, Desa Deluk,Kecamatan Bantan,Kabupaten Bengkalis,Provinsi Riau Yang sangat Miris nya tim Media Sempat mengabadikan momen Foto Dokumentasi lapangan, dari Pelaksanaan pihak rekanan Proyek dalam Pekerjaan nya telah meninggalkan lubang besar menganga yang dapat membahayakan masyarakat pengguna jalan.
Diketahui informasi BERITA yang di himpun Tim Media Online ini, ternyata pelaksanaan Proyek itu dibiayai APBD Kabupaten Bengkalis Rp 1,456 miliar tahun 2024 tersebut sepertinya sudah selesai. Karena tak ada lagi tanda-tanda aktivitas kontraktor untuk menimbun lubang sisi kiri dan kanan disepanjang proyek turap tersebut.
Pantauan media ini di lapangan terlihat pada kedua sisi turap khususnya pada bagian jalan dipasang geotek, namun hanya timbun seadanya, itu pun ada yang ditimbun dengan sampah. Bahkan ada bagian yang tidak ditimbun sama sekali, tentunya ini menjadi pertanyaan besar Sejumlah Warga masyarakat dan juga pihak PUBLIK terkesan di abaikan saja dari pihak Kontraktor itu.
Kondisi membuat masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan khawatir. Mereka was-was kalau lubang tersebut dibiarkan. Mengapa tidak. Karena lubang menganga yang ditinggalkan kontraktor bisa menimbulkan kecelakaan. Sebab, jalan yang masih timbunan base licin di saat musim hujan turun di lokasi tersebut.
Salah satu warga masyarakat sekitar seorang pria berinisial sebutan sapa nya ulong “Lubang ini bisa membuat kami celaka.",Harusnya ditimbun dan dipadatkan,” jangan di biarkan begitu saja,"kata seorang pria yang kesehariannya melintas di lokasi itu, Sudah pernah terjadi motor warga masuk beram ke lubang itu,namun kondisi nya luka -luka, tentunya kami sebagai masyarakat di sini merasa resah, ucap pria berkulit sawo matang kepada awak media.'.
Tim Media Online mencoba untuk konfirmasi berlanjut ke(Kadis)Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis Ardiansyah ketika dikonfirmasi sembari memperlihatkan photo kondisi proyek tersebut, terlihat kaget. Pihaknya berjanji akan segera untuk mengecek langsung ke lokasi dan mempertanyakan Hasil pekerjaan dari kontraktor proyek tersebut. Apakah penimbunan menjadi tanggung jawab kontraktor atau tidak, tentunya ini menjadi Faktor dasar pertanyaan konfirmasi tim Wartawan kian Penuh Tanda Tanya besar.
Namun, ketika dikatakan ada sisi yang dipasang geotek, Ardiansyah sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya berjanji akan mencek kembali kontrak proyek pembangunan turap berlokasi Sungai Penampar,Desa Deluk,tersebut.
Keterangan Kadis PUPR Bengkalis menyampaikan,“Oo…nanti saya cek bang,”Ujar Ardiansyah yang secara Singkat terkonfirmasi langsung usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD,hari Selasa (2/9/2024) kemarin.
Hal ini menjadi pertanyaan besar publik dan sejumlah masyarakat sekitarnya apakah pembangunan turap yang berlokasi Sungai Penampar,Desa Deluk dapat di duga ada permainan oknum nakal , padahal itu akses fasilitas umum sangat penting bagi masyarakat.
Hingga berita ini ditulis kembali,tim media belum mendapatkan titik terang kejelasan dari ucapan kadis PUPR Bengkalis,Ardiansyah,kita meminta Bupati dan juga instansi pemerintah terkait dan juga aparat penegak hukum (APH) segera memproses informasi BERITA terupdate ini deni kepentingan masyarakat Sekitar.
Liputan : *Tim Media -- E©*.