Jakarta -- BuruSergap86.com,Mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Purnawirawan Soenarko menyatakan kesiapannya mengorbankan nyawa demi Presiden Prabowo Subianto dalam mendesak penyelesaian tuntas dugaan ijazah palsu Joko Widodo.
Soenarko menegaskan isu ijazah ini sebetulnya ringan dan dapat selesai bila Presiden Prabowo bertindak adil dan bertanggung jawab membuka Tabir misteri kegaduhan di Masyarakat Indonesia.
Dikutip dari pernyataan resmi Mantan Kabareskrim polri Komjen(Purn)Susno Duadji dalam YouTube nya,Tinggal menelusuri Berkasnya ijazahnya, kemudian dari keterangan saksi UGM dan Jokowi di hadapkan termasuk pemilik dan oknum yang juga di percetakan membuat dokumen ijazah PALSU,berikut Pelaporan Rismon Sianipar,Roy Suryo dan Dr.Tifa CS tentunya selesai,Jelas Sunarko berpendapat demikian.Lebih lanjut,Mantan Danjen kopassus Sunarko,dirinya menyatakan secara tegas menyatakan siap mati di depan Presiden dan rakyat untuk melindungi Prabowo.Eks Danjen Kopassus itu mempertanyakan keberadaan dan sikap Presiden Prabowo setelah polemik ijazah mencuat.Menurutnya,kegaduhan yang berlarut dapat memecah belah bangsa jika aparat hukum tidak tegas.Jangan sampai Kepolisian berputar dengan spekulasi berlarut larut,Ia juga menilai penyikapan aparat bisa semakin absurd bila tetap lambat,karena PUBLIK dan masyarakat Indonesia mulai muak tanpa kejelasan terbuka secara jelas ke publik.
Sunarko meminta restu presiden RI Prabowo Subianto untuk menuntaskan kasus perkara dugaan ijazah palsu jangan ada permainan spekulasi berlarut,ini adalah mainan politik.
Maka dari itu, Mantan Danjen kopassus Soenarko mendesak aparat penegak hukum di bawah Presiden agar objektif dan terbuka.Ia menekankan jika Prabowo diam,para pelapor akan dianggap melemahkan negara.Sebelum ada pernyataan resmi Soenarko menuduh Jokowi memakai ijazah palsu sejak menjadi wali kota,gubernur, hingga presiden.Ini menyebabkan kegaduhan di negeri ini.
Ia turut menyinggung dugaan ijazah Gibran Rakabuming Raka yang disebutnya juga besar kemungkinannya tidak lengkap, terang Eks Danjen kopassus tersebut.
Menurut Soenarko,publik dihadapkan pada dilema antara takut bertindak tegas atau membiarkan masalah melebar.Ia menilai polemik ini ringan namun berpotensi menimbulkan kegaduhan besar.Ia yakin dengan ketegasan Presiden, isu bisa terbantahkan oleh fakta.Polda Metro Jaya telah menaikkan status perkara ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya menyatakan kasus ini resmi disidik sebagai tindak pidana.Soenarko menanggapi keputusan ini sebagai jalan membuka transparansi.
Ia berharap hasil penyidikan dipublikasikan demi kepuasan publik, sementara itu Soenarko memperingatkan juga bila aparat tidak adil,situasi bisa makin tidak terkendali.Ia mengingatkan tekanan terhadap hukum hanya membuka kelemahan negara.
Soenarko menegaskan Prabowo harus cepat bertindak agar tidak muncul pertentangan di masyarakat.Ia mengajak semua pihak tenang dan menunggu proses hukum berjalan.Baginya,hukum harus menjadi ruang pembuktian, bukan panggung spekulasi politik.
Soenarko menutup pernyataan dengan ajakan memberi ruang pada hukum dan negara menuntaskan masalah secara benar.tanpa memihak kepada kekuasaan yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Liputan :* Tim Redaksi Media-C45T*